Saturday, February 28, 2009

Post Power Syndrom Tokoh Politik Indonesia

Post Power Syndrom sepertinya masih saja dialami para tokoh politik Indonesia. Gejala ini sangat nampak dari banyaknya wajah-wajah lama yang masih hadir meramaikan bursa calon Presiden 2009. Post Power syndrom memang susah lepas dari seseorang yang pernah memegang jabatan penting semasa hidupnya dan terus berusaha untuk menghidupkan kembali kenangan indah masa lalu. Sepanjang sejarah, Indonesia memang selalu menghadirkan tokoh-tokoh kharismatik dan cerdas untuk memimpin bangsa. Dijaman penjajahan ada Pangeran Diponegoro, Pattimura, Cut Nyak Dien dll. Lalu Generasi Kihajar Dewantara, Bung Tomo, Bung Karno dll. Namun setiap mereka mengerti kapan harus berdiri dan kapan harus duduk dan mundur. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para tokoh poltik senior, seharusnya para tokoh politik senior Indonesia memberi kesempatan para generasi muda untuk tampil menunjukkan kemampuan untuk negeri ini. Indonesia seharusnya mempunyai bibit-bibit muda potensial yang seharusnya mampu memberi wajah baru untuk Indonesia 2009, namun seperti ada sebuah stigma yang menyebabkan mereka sulit untuk muncul kepermukaan.

Era Gus Dur, Megawati, Amien Rais, Wiranto, Akbar tanjung, seharusnya sudah mulai berakhir, paling tidak untuk 5 tahun kedepan. Karena itu Post Power Syndrom untuk terlalu ngotot pada bursa calon Presiden pemilu 2009 seharusnya bukan lagi sebuah target jabatan. Memeberikan kesempatan pada generasi muda bangsa sama halnya memberi kesempatan bangsa ini berkembang. Ada banyak ide yang mungkin masih terkekang rasa sungkan yang belum nampak pada generasi penerus. Keberadaan para Tokoh politik senior yang terus nampak dipermukaan akan menyebabkan pengebirian kualitas ganerasi muda. Ada banyak alasan mereka untuk menghormati Post Power Syndrom dari pemimpin nya yang terdahulu, namun penghormatan karena sebuah keengganan bisa menyebabkan bangsa ini semakin kerdil dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Ataukah memang Post Power Syndrom sudah menjadi Trade Mark dari para pemimpin bangsa ?



No comments:

Post a Comment