Monday, January 26, 2009

Dampak sosial Perang Palestina-Israel di Jalur Gaza

Perang Palestina-Israel di jalur Gaza pada awal tahun 2009 akhirnya memberikan dampak sosial yang cukup besar bagi warga kedua negara yang bertikai tersebut. Korban perang jalur gaza yang kebanyakan adalah warga sipil perempuan dan anak-anak memberikan trauma perang berkepanjangan didalam hidup mereka. Desingan peluru, granat, ledakan bom terekam sangat kuat dalam ingatan mereka. Belum lagi melihat rumah mereka yang sebelumnya adalah sebuah lingkungan yang indah dan menyenangkan sekarang berubah menjadi neraka kecil bagi mereka. Rumah ibadah yang di luluhlantakkan oleh berondongan peluru dan mesiu dari M-1 pasti membuat sedih berkepanjangan dihati warga. Perpisahan dengan orang-orang yang mereka cintai di Israel dan Palestina sepanjang perang jalur gaza juga merupakan ingatan yang buruk bagi perkembangan mental warga. Sikap antipati, ketakutan terhadap suatu bangsa dan perlawanan terhadap bangsa akan terus hadir disepanjang hidup warga Palestina dan Israel. Perang apapun alasannya pasti akan berdampak buruk bagi warga negara didalamnya tidak terkecuali perang jalur gaza. Dampak sosial dari sebuah perang lebih mahal dari biaya perang itu sendiri. Jumlah angkatan perang yang tewas tidak sebanding dengan jumlah korban dari pihak sipil. Pengalaman perang dunia 1 dan perang dunia 2 rupanya tidak cukup ampuh dalam memberikan efek jera kepada umat manusia di muka bumi ini. Dampak sosial inilah yang terkadang luput dari perhatian pemerintah yang memutuskan menginvasi negara yang dianggap melanggar aturan. Solusi damai sepertinya belum menjadi prioritas yang harus diperjuangkan. Perang jalur gaza sudah memaksa warga palestina-Israel mengalami dampak sosial dan psikologis yang panjang. Apakah langkah yang akan diambil pemerintah kedua negara tersebut dalam mengatasi dampak sosial warganya ? Adakah yang bertanggung jawab dengan akibat perang ini ? Ataukah hanya AK-47 yang bisa menjawab semua ini ?

No comments:

Post a Comment